Selasa, 06 November 2018


SYAIDI SYEKH MAULANA KH. Rd USMAN DHOMIRI RA:
KETUA HIZBULLAH DAN ULAMA TAREKAT,
PERJUANGAN KEMERDEKAAN DAN KEAGAMAAN








Syekh Usman Dhomiri adalah sosok pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia karena beliau sebagai ketua Hizbullah Jawa Barat dan Banten yang mepimpin perlawanan terhadap kolonial Belanda khususnya di Cimahi. Selain sebagi ketua Hizbullah Syekh Usman juga adalah tokoh keagamaan dan penyebar Tarekat Tijaniyyah, maka sosok Syekh Usman Dhomiri perlu di catat di dalam deretan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. 

Syekh Ustman Dhomiri adalah seorang pejuangan kemerdekaan Indonesia dan penyebar agama islam di Cimahi melalui tarekat Tijaniyah, beliau lahir pada tahun 1870 di Hadratul Maut Yaman, ayah beliau yaitu Rubaya dan ibunya yaitu seorang keturunan Amangkurat dari kerajaan Mataram. Syekh Ustman Dhomiri melanglang atau menjelajah dulu sebelum ke Cimahi, beliau pernah singgah ke Indramayu  lalu berjalan kaki sampai ke Cimahi, di Cimahi tepatnya sekarang di Rt 04 Rw 05 Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi beliau mendirikan masjid pada tahun 1938 dan dinamakan masjid Baiturahman, dari tahun 1938 sampai tahun 1955 merupakan fase perjuanganna Syekh Ustman Dhomiri melalui masjid Baiturahman tersebut.

Masjid Baiturakhman yang didirikan oleh Syekh Ustman Dhomiri tahun 1938 sudah menjadi maskas perjuangan beliau dengan ulama-ulama yang lain, upaya untuk mengusir penjajah Belanda dari Indonesia khususnya dari Cimahi, maka Syekh Ustman dhomiri membuat tentara Hizbullah, dan Syekh Ustman Dhomirilah yang menjadi komandan Hizbullah Jawa Barat dan Banten. Di ceritakan oleh cucu dari Syekh Ustman dari anak yang pertama yaitu Raden Effendi bahwa banyak santri-santri dari luar yang mau belajar kepada Syekh Ustman dhomiri, namun beliau tidak membuat pesantren, maka di masjid Baiturahmanlah menjadi tempat untuk memusyawarahkan dan membentuk tentara Hizbullah. 

Dari masjid itu juga, Syekh Ustman Dhomiri mengajak masyarakat yang ada di cimahi untuk masuk islam dan menyebarkan  tarekat Tijaniyah, jadi masjid Baiturakhman merupakan saksi bisu sejarah perjuangana Syekh Usman dhomiri dalam proses islamisasi di Cimahi, dan meyebarkan ajaran tarekat tijaniyah yang merupakan tarekat muktabarah di Indonesia.

Perjuangan Syekh Ustman Dhomiri bukan itu saja, beliau memiliki pemikiran yang moderat, oleh karena itu beliau pernah terjun di Syarekat Islam dengan HOS Tjokroaminoto dan berjuang bersama-sama, saking dekatnya dengan Tjokroaminoto, adik Tjokro dinikai oleh Syekh Ustman. 

Perjuangan Syaidi Syekh Maulana Utsman Dhomiri, yang menjadi komandan Hizbullah, dan menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia sekaligus menjadi pejuang kaagamaan Islam di Indonesia, beliau memimpin 10 santrinya untuk melawan penjajah, kira-kira pukul 10.30 pasukan Hizbullah sudah mendengar informasi bahwa penjajah akan melakukan latihan menembak di gunung Bohong, padahal ini hanyalah siyasat penajajah untuk menipu pasukan Hizbulah, akhirnya pasukan penjajah melakukan penyerangan ke daerah pertahanan Hizbullah di Pasangrahan depan Masjid Baiturakhman, penjajah menyerang secara membabi buta sahingga pimpinan Hizbullah Syekh Ustman Dhomiri memerintahkan untuk melakukan perlawanan kepada penjajah dengan persenjataan seadanya, serangan penjajah ini merupakan serangan balasan, karena sebelumnya pasukan Hizbullah sudah melakukan penyerangan ka tempat penjajah, diantaranya tentara penjajah yang sedang jaga malam mati di bacok oleh tentara Hizbullah. 

Dari pasukan Hizbullah ada 10 orang yang gugur sebagai pejuang atau syuhada, yaitu diantarana bapa Emed dan bapa Toha, setelah bapa toha tertembak kakinya bapa Toha masih bisa membabad tentara penjajah dengan samurainya. Ada 10 nama pejuang Hizbullah yang gugur, nyaitu : 
1.      Bapa Emed dari Gunung Halu 
2.      Bapa Anda dari Cihampelas 
3.      Bapa Toha dari Cisangkan 
4.      Bapa H.Jazaria dari Buah Batu 
5.      Bapa Engko dari Ciawirarang, Cililin 
6.      Bapa Amir dari Ciawirarang, Cililin 
7.      Bapa Uro dari Ciawirarang, Cililin 
8.      Bapa Idjromi dari Ciawirarang, Cililin 
9.      Bapa Sukriya dari Ciawirarang, Cililin 
10.  Bapa Sanusi dari Cilangsari 

Maulana Syekh Utsman Dhomiri merupakan pahlawan kemerdekaan selaku pemimpin Hizbullah Jawa Barat dan banten, beliau juga merupakan penyebar Thoriqoh At-tijaniyah yang meliputi semua kawasan di Indonesia, kedatangan tokoh-tokoh dari luar Cimahi yang mau belajar dan menuntul ilmu toriqoh nyaitu: Maulim Musa dari Bogor, Mualim Sujai dari Bekasi, Mualim Sujatma dari Bogor, Mualim Hasbullah dari Garut, Mualim Badruzaman dari Garut, Mualim Attori dari Ciwidey, Mualim Shidiq dari Bogor, Mualim Yunus dari Bogor, Mualim Adi dari Bogor dan lain-lain. 

Maulana Syekh Usman Dhomiri meninggal dunia pada tahun 1955, dikarenakan selain dari takdir juga karena umur yang sudah sepuh (85 tahun), untuk menghormati dan mengenang perjuangan beliau, pemerintah kota Cimahi menamai jalan Padasuka menjadi jalan KH Ustman Domiri.

Bisa di simpulkan bahwa masjid Baiturakhman yang didirikan oleh Syekh Usman Dhomiri di Cimahi tahun 1938 merupakan masjid tua dan bersejarah di Kota Cimahi, masjid ini pernah menjadi  markas perjuangan Hizbullah untuk melawan tentara Belanda, sebab dulu Cimahi adalah pusat kemiliteran Belanda. Masjid Baiturakhman juga menjadi basis islamisasi serta penyebaran tarekat Tijaniyah di Cimahi, oleh karena itu Syekh Ustman Dhomiri merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia dan pahlawan Keagamaan Indonesia, yang beliau sebagai Komandan Hizbullah dan sebagai Muqadam tarekat Tijaniyah.

Penelitian dilakukan oleh Andri Nurjaman dengan menggunakan sistem wawancara kepada cucu dari KH Usman Addomiri yaitu Bapak Efendi di kediamannya di Cimahi tahun 2017.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar